Friday, May 18, 2007

Karnaval Hari Anak Daerah Wamena 3 Mei 2007

Tulisan untuk Lomba Jurnalistik PAUD Depdiknas


“ Honai Belajar Anak “

Pendidikan Pemberdayaan Anak Usia Dini

Berbasis Budaya Lokal di Wamena-Papua

Yero-yeropi…yero…yero yeropi, seorang anak melompat diatas empat batang bambu kecil (lokop) yang digerakkan oleh 4 orang anak bersilang-silangan. Anak tersebut melompat sambil berhitung satu..dua..tiga..empat, di iringi oleh lagu Yero-yeropi oleh anak-anak yang ikut dalam permainan itu.

Permainan dan gerak lagu diatas adalah salah satu potensi permainan lokal yang dimiliki oleh anak-anak di pegunungan tengah Papua tepatnya di Wamena kabupaten Jayawijaya. Permainan, mainan, lagu, tarian dan cerita-cerita rakyat tidak terlepas dari kehidupan anak setiap hari. Tentang bermain, Zakiya Kurrien menjelaskan dalam pemaparannya mengenai metode : Bagaimana anak belajar secara efektif? Bahwa melalui bermain, konsep-konsep menjadi lebih jelas. Bermain memberi anak kesempatan untuk memuaskan rasa ingin tahu, membayangkan apa yang di mainkan dan menerjemahkan pengalaman bermain tersebut menjadi sesuatu yang bermakna bagi mereka. Bermain merupakan sarana alamiah dan paling efektif bagi anak untuk belajar.

Pemahaman Pendidikan Holistik Usia Dini

Lima tahun pertama kehidupan anak adalah merupakan periode yang paling penting dalam perkembangan setiap individu anak. Periode tersebut dikenal dengan golden age atau masa usia emas. Karena, usia ini adalah awal proses pertumbuhan fisik dan perkembangan potensi anak; yaitu perkembangan mental, panca indera dan perkembangan potensi gerak (motorik), daya hayal (afeksi) dan daya nalar (kognisi).Jika pada periode ini, anak tidak mendapat jaminan memadai akan gizi, nutrisi, kesehatan untuk pertumbuhan dan pembentukan fisik, serta organ tubuh dan tidak dilakukan stimulasi pendidikan terhadap potensinya, maka anak akan mengalami “cacat permanen” atau tidak berkembang secara utuh.Berdasarkan pemahaman di atas dan mengacu pada empat dasar Hak Anak yang meliputi Hak Hidup, Hak Tumbuh kembang, Hak Partisipasi dan Perlindungan; maka program pendidikan anak usia dini adalah sangat strategis dan penting. Pendidikan anak usia 0 sampai 5 tahun berlangsung pada saat anak berada dalam kandungan sampai anak usia pra-sekolah atau Taman Kanak-Kanak (TK).

PAUD di “Honai Belajar Anak”

Masyarakat pegunungan tengah Papua, Wamena dan sekitarnya di dampingi oleh LSM. Mencoba mendekatkan pendidikan anak usia dini dengan potensi budaya lokal yang dimiliki anak. Honai atau rumah tinggal suku Dani di pegunungan menjadi awal keterlibatan keluarga dan masyarakat dalam pendidikan anak. Honai yang digunakan sebagai tempat berkumpul keluarga pada siang dan malam hari, di tambahkan fungsinya dengan menghadirkan Honai sebagai tempat belajar anak yang disebut “Honai Belajar Anak”.

Metode ini di perkenalkan oleh salah satu LSM yang ada di Wamena, yang mencoba melakukan pemetaan potensi budaya lokal sebagai basis pendidikan anak. Anak-anak dengan potensi yang dimiliki seperti permainan, mainan, lagu, tarian, musik dan cerita-cerita rakyat dijadikan media untuk merangsang potensi anak.

Dari hasil pemetaan potensi ini, ditemukan ada sekitar 30 sampai 40 jenis permainan, mainan, tarian, lagu, cerita dan alat musik yang sering di gunakan anak setiap hari. Potensi anak ini kemudian dijadikan modul dan kurikulum belajar sesuai dengan tema yang telah disepakati bersama. Lingkungan honai belajar di kelolah menarik agar menumbuhkan suasana belajar yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Anak sebagai pelaku pendidikan, dengan tingkat usia emas, memerlukan bimbingan yang mengarahkan seluruh potensinya menjadi wujud nyata cita-cita. Orang dewasa sebagai pengajar, mendapatkan pelatihan pendampingan anak di tingkat desa masing-masing.

Kegiatan di honai belajar anak, secara langsung melibatkan orangtua dan warga dalam pemberdayaan pendidikan dan kesehatan. Ibu-ibu secara rutin menyediakan aneka makanan bergizi, sayuran dan buah-buahan. Mereka juga menemani anak belajar sambil bermain. Untuk layanan kesehatan, masyarakat mengupayakan sendiri dengan membuat Pos Obat Anak yang mereka tempatkan di Honai Belajar Anak. Pendidikan berbasis potensi budaya lokal, murah dan mudah, karena menitikberatkan keluarga sebagai pendidik dan dapat dikelolah sendiri. Jika semua orang mampu menjadi pengasuh maka sekolah tidak akan kekurangan guru lagi.

Advokasi Program PAUD dan Perhatian Pemerintah

Upaya yang dilakukan di tingkat komunitas, hendaknya dijadikan pelajaran oleh semua pihak agar melaksanakan program pendidikan di masyarakat lebih baik. Dari proses pembelajaran di Honai Belajar Anak, jaringan komunitas PAUD Wamena menyatukan anak-anak dalam wadah Forum Anak, sebagai media advokasi bagi semua masyarakat dan pemerintah tentang kepedulian terhadap pendidikan anak usia dini. Komunitas honai belajar anak memprakarsai pameran program dan pertunjukan pola pengajaran di Honai Belajar Anak pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2007. Dengan tema : “Pendidikan Yang Memberdayakan di Honai Belajar Anak “. Kegiatan yang di awali karnaval, dihadiri sekitar 800 orang anak dan juga instansi Pemerintah, LSM dan sekolah-sekolah. Pada kesempatan ini juga, anak-anak melakukan dialog dengan pemerintah soal pendidikan, akses kesehatan dan empat dasar hak anak. Hasilnya pemerintah daerah kabupaten Jayawijaya berjanji, untuk memperhatikan pendidikan anak dengan menambah anggaran pendidikan sebesar 5 % dari anggaran yang sudah ada. Kemudian pemerintah juga memberikan akte kelahiran gratis kepada setiap anak, sesuai intruksi pemerintah pusat soal akte kelahiran gratis untuk setiap anak Indonesia. *


Napak Tilas di Karubaga

Napak Tilas di Karubaga

Napak Tilas di Karubaga


Ni adalah sedikit kisah perjalanan menemui anak binaan di Karubaga Area Development Program

Baliem Valley


Ini dia eksotiknya Lembah Baliem ...

Peta Papua

Papua nech keren bangat dech... salah satu profinsi paling Timur Indonesiaini, sangat kaya akan potensi Budaya, Hasil-hasil tambang, Flora dan Fauna dan berbagai kekayaan lainnya. Papua terdiri dari Papua bagian Utara di bagian Kepala burung, Selatan di daerah Marauke, Timur daerah Jayapura dan sekitarnya dan tengah di Jayawijaya. Di Wamena sendiri berbagai macam hal-hal eksotik dapat kita lihat, ambil contoh Masyarakatnya yang masih pake "Koteka" atau alat penutup aurat laki-laki, Rumah "Honai" (Rumah dengan atap rumput), Makanan pokoknya yaitu "Hipere" atau ubi jalar. Alam yang sangat indah di kaki gunung tertinggi di Indonesia dengan salju abadi yaitu Pegunungan Cartens. Wamena sering juga di sebut Lembah Baliem. Namun begitu dari desa kedesa masyarakat juga dapat menikmati pesawat jenis Caravan yang berpenumpang 6 orang. Oia, satu lagi harga disini sangat tinggi bisa 3 s/d 5 kali lipat dari harga di Jayapura. Nga ada yang murah boo, semen aja ampe 400rb/sak....Gila kan!!! Muahallll ....